Mengapa… mawar merah belum tentu indah
Mengapa…Bunga itu belum tentu harum
Dirimu yang ku puja sungguh engkau cantik celita
Namun semua sikapmu itu, memadapkan cinta ini
Harusnya sejak dari dulu kutinggalkan saja engkau disitu
Agar kau tak lagi menggangu , menyakiti hatiku
harusnya sejak saat itu kucari saja pengganti dirimu
Yang lebih baik darimu… lebih baik darimu pasti
Mengapa… malam ini kau tak kunjung tiba
Kau bilang… kau kan datang bicarakan cinta
Seribu satu janji kata-kata tak kau tepati
sering coba kupahami… ku tak sanggip lagi
Harus sejak dari dulu kutingalkan saja engkau disitu
Agar kau tak lagi menggangu , menyakiti hatiku
Harusnya sejak saat itu kucari saja pengganti dirimu
Yang lebih baik darimu… lebih baik darimu pasti
Aku akui memang perpisahan sungguh menyakitkan
Kenangan indah itu… telah berlalu…
Harusnya sejak dari dulu, kutinggalkan saja engkau disitu
Agar tak lagi menggangu, menyakiti hatiku
Harusnya sejak saat itu, kucari saja pengganti dirimu
Yang lebih baik darimu… kasih yang baru…
Bukan dirimu… kasih yang baru…
~ Pixel, 1001 Janji
Thursday, March 25, 2010
Wednesday, March 17, 2010
Sayap Terluka
Dalam keributan hembusan beliung
Terbanglah aku sang camar hina
Mencari singgahan andainya kau sudi
Menghampar kasih di pantai hati
Dah lama kupuja kini jadi nyata
Sayang hanya untuk seketika
Sayap ku terluka ditimpa bencana
Akhirnya diri aku sendiri yang sengsara
Ku tahu diri ini bagai menggapai bintang di langit
Tersingkir jatuh tiada pernah kau peduli
Rapuhnya cinta kita patah terkulai di ranting hampa
Pedih terluka tiada siapa yang endahkan
Biar derita biar sengsara aku rela
Menjadi mangsamu
Akanku simpan di nurani ini kenangan antara kita
( hingga akhir nanti oh... )
Kini kan tinggal cinta dan kasihku
Umpama pungguk merindu bulan
Tak mungkin tercapai hasrat hati ini
Biarpun harus ku tunggu seribu tahun lagi
Terbanglah aku sang camar hina
Mencari singgahan andainya kau sudi
Menghampar kasih di pantai hati
Dah lama kupuja kini jadi nyata
Sayang hanya untuk seketika
Sayap ku terluka ditimpa bencana
Akhirnya diri aku sendiri yang sengsara
Ku tahu diri ini bagai menggapai bintang di langit
Tersingkir jatuh tiada pernah kau peduli
Rapuhnya cinta kita patah terkulai di ranting hampa
Pedih terluka tiada siapa yang endahkan
Biar derita biar sengsara aku rela
Menjadi mangsamu
Akanku simpan di nurani ini kenangan antara kita
( hingga akhir nanti oh... )
Kini kan tinggal cinta dan kasihku
Umpama pungguk merindu bulan
Tak mungkin tercapai hasrat hati ini
Biarpun harus ku tunggu seribu tahun lagi
~ Sayap Terluka, Panji
Sunday, March 7, 2010
caller -pengorbanan isteriku
ada sorang caller lelaki hot.fm pagi tadi, berkaitan tajuk dibukak sememangnya membuat aku bergenang airmata..dia menceritakan pengorbanan isterinya yang baginya amat dia berterima kasih, amat menyayanginya, amat kagum, amat terasa kehilangan jika isterinya sudah tiada ..
hinggakan katanya jika diberi pilihan, biarlah dirinya pergi dahulu berbanding isterinya....dan jika isterinya tiada, akan separuh gila mungkin dirinya...
baginya lagi, isterinya telah menjaga dan membesarkan beberapa orang anaknya hinggakan anaknya cemerlang, pintar...sedangkan dia dan isterinya hanyalah weekly husband-and-wife!...dan dia telah bayangkan bagaimana perit dan tabah isterinya lagi melalui dalam tika 'berjuang' membesarkan anak...
"...walaupun basuh pakai mesin basuh, tapi bila nk lipat , mau aku punye pakaian tu bertimbun mcm bundle...aku tak semampu hendak buat sepertimana isteri", itulah lebih kurang ayatnya dia meluahkan....
hinggakan katanya jika diberi pilihan, biarlah dirinya pergi dahulu berbanding isterinya....dan jika isterinya tiada, akan separuh gila mungkin dirinya...
baginya lagi, isterinya telah menjaga dan membesarkan beberapa orang anaknya hinggakan anaknya cemerlang, pintar...sedangkan dia dan isterinya hanyalah weekly husband-and-wife!...dan dia telah bayangkan bagaimana perit dan tabah isterinya lagi melalui dalam tika 'berjuang' membesarkan anak...
"...walaupun basuh pakai mesin basuh, tapi bila nk lipat , mau aku punye pakaian tu bertimbun mcm bundle...aku tak semampu hendak buat sepertimana isteri", itulah lebih kurang ayatnya dia meluahkan....
alangkah beruntungnya si isteri tadi...kerana si suami begitu menyanjunginya.......alhamdulillah....
aku hanya mampu tumpang gembira utknya....tatkala aku tak mampu merasai semua itu.....
Subscribe to:
Posts (Atom)